“Ideaprolog bukan hanya sekedar lembaga pelatihan, bukan hanya sekedar aktivitas, namun suatu ide dan gagasan tentang dunia pengadaan yang ingin saya perjuangkan dengan keyakinan yang saya punya. Dengan konsep dan kultur berpikir yang ingin saya bangun sendiri dan dengan keyakinan bahwa dunia pengadaan kita akan berjalan semakin baik dan Ideaprolog dapat mengambil sedikit peran didalamnya.”
Nandang Sutisna – Founder
Sejarah Ideaprolog
Berawal dari sebuah pengalaman
Nandang Sutisna sebagai founder sejak 2010 bekerja di LKPP sebagai penyusun regulasi dan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah, namun banyak ditugaskan membantu BUMN/BUMD dalam Menyusun Perdir dan SOP PBJ BUMN/BUMD.
Menemukan peluang
Menjadi yang pertama
Saat itu belum terdapatnya Lembaga atau perusahaan yang secara khusus memberikan layanan pengadaan BUMN/BUMD, BLU/BLUD dan Lembaga Semi Pemerintah dalam mengembangkan peraturan, SOP dan e-Procurement yang secara regulasi bersifat mandiri.
Co-Founder
Mengembangkan gagasan baru
Bersama partner seorang praktisi dan ahli pengadaan dan pengembangan e-procurement, Rasiban, mereka mengembangkan gagasan bersama sehingga munculah sebuah ide hebat yaitu aplikasi e-procurement yang sesuai dengan karakter BUMN/BUMD.
Titik balik
Terbentuklah Ideaprolog
Banyaknya konsultasi dari BUMD dan BLUD yang kesulitan mengatur pengadaannya sendiri karena kekurangan sumber daya manusia dan keahlian pengadaan barang/jasa. Maka dari itu terbentuklah Ideaprolog Indonesia pada tahun 2017 yang kemudian berkembang menjadi 3 perusahaan.
Visi kami
Tim yang hebat berawal dari visi yang hebat
Visi kami adalah menjadi perusahaan dengan spesialisasi pengadaan yang terdepan di Indonesia.
Misi kami
Unik, khas, dan solutif
Memberikan pelayanan pengadaan yang unik dan khas yang berorientasi pada solusi dan pengingkatan kinerja pengadaan klien.